Thursday 6 February 2014

Seri Fantasteen : Ghost Dormitory

Hai guys!

Pasti kalian tau Kak Sucia Ramadhani, kan? Itu, lho, penulis yang bukunya best seller terus! Keren banget, kan? Nah, saking kerennya...

Kalian pasti pernah baca bukunya yang berjudul "Ghost Dormitory". Buku itu seru banget! Dan sekarang buku itu udah di beli Rasha. Jadi aku gak bisa baca lagi. Buku itu telah terjual lebih dari 25,000 eksemplar dan sampai sekarang masih banyak yang mau beli! Wow!

Saking banyaknya orang-orang yang mau beli, buku Ghost Dormitory itu dijadikan seri Fantasteen. Mau tau, udah terbit apa aja seri-serinya? Ini, aku tampilkan daftarnya!

1. Ghost Dormitory In Tokyo by Wanda Amyra Mayshara
2. Ghost Dormitory In London by Ayunda Nisa Chaira
3. Ghost Dormitory In Sydney by Ziggy Z
4. Ghost Dormitory In Seoul by Muthia Fadhila Khairunnisa
5. Ghost Dormitory In New York by Alya Namira Nasution

Widiih, keren, kan? Udah ada 5 seri buku! Dan itu semua ditulis oleh penulis-penulis bertangan banyak *jah istilah ngasal* alias penulis profesional! Walaupun aku gak tau siapa itu Ziggy Z, tapi aku yakin pasti buku Ghost Dormitory karyanya keren! Ya, kan?

Sayangnya buku itu semua baru terbit pertengahan Februari... *GUE mode on* *gue mendadak galau niech* *gue juga mendadak alay* *gue mendadak gajebok*

Itu juga belum tentu udah tersebar di toko buku... *gue langsung nangis darah*

tapi walaupun bukunya belum terbit, aku tetap harus bilang "AKU RAPOPO!" *sambil nangis* ._.

My 3 Future Books

Hei aku lagi banyak ide! Aku seneng banget ;;)

1. Aku lagi buat KKPK judulnya : "My Special Mom" 
2. Aku lagi buat novel duo sama temenku di PCPK, judulnya "Friends Know Each Other"
3. Aku juga buat Spooky Stories, lho! Judulnya "Teror Escalator". Dijamin serem, hehehe :))

Kalo mau tau isinya, ini dia :

1. "My Special Mom" berisi tentang kehidupan ironisku, yaitu hidup tanpa ibu tapi lebih mengenaskan hidupku di novel satu ini! AKU diperankan dengan nama Lisa. Tapi, endingnya bahagia, kok! 
2. "Friends Know Each Other" berisi tentang persahabatan antar Kendi dan Aeliza. Mereka saling mengenal satu sama lain, dan selalu curhat satu sama lain. Walaupun sering dipengaruhi teman-temannya untuk bermusuhan, tapi, Kendi dan Aeliza sama sekali gak pernah musuhan!
3. "Teror Escalator" berisi tentang escalator misterius yang terdapat di mall baru dekat komplek Ifa, yaitu Mall Destiny. Mall itu megah dan mewah. Semegah dan semewahnya, tidak ada yang berani naik salah satu escalator lantai 1 menuju lantai 2. Semua memilih naik tangga walaupun lelah. Kita kupas misteri escalator Mall Destiny di buku yang SEGERA terbit ini, hehehe ;;D

Makasih yang udah mau baca ;;) kalo udah terbit bukuku beli, ya! Hehehe... aamiinn... O:)

Sunday 2 February 2014

Cerbung : Andaikan... #Part5

Sesuai permintaan kalian aku lanjutkan cerbung Andaikan... ya! ;)

***

Untuk Part 4, klik di sini.

Aku dan Anit segera menuju ruang kepala sekolah sesuai perintah. Dalam hati sebenarnya aku bertanya-tanya. Sesampainya ke ruang yang kami tuju... aku dan Anit dikejutkan oleh sesuatu.

Dinda menangis disana!

Aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Namun, Bu Kepala Sekolah mulai membuka mulut.

"Barusan siapa ya yang bertengkar?" tanya Bu Kepala Sekolah.
"DIA!" teriak Dinda sambil menutupi mukanya, lalu mengintip sebentar. Sebentar-sebentar. Mengintip? Oh... aku sadar kalau Dinda hanya berpura-pura! batinku.
"Tenang, Dinda. Ibu tahu kalau kamu kesal dan kesakitan akan rambutmu itu, tetapi tolong tenang dulu," perintah Bu Kepala Sekolah. Nah, apa lagi ini?! Kesakitan akan rambut?! Maksudnya, kami menjambaknya?
"Ibu ulang, barusan siapa ya yang bertengkar?" ulang Bu Kepala Sekolah sambil berdeham sesekali.
"bukan saya, Bu!" aku langsung menjawab cepat.
"Lalu?" potong Bu Kepala Sekolah. Dia berdeham lagi. "selain kamu, ehem... maksud saya kalian, siapa yang bertengkar? Din..."
"orang lain, Bu..." sela Anit lemas.
"Dinda menangis disini diakibatkan kalian bertengkar dengannya. Benar begitu, kan?" jelas Bu Kepala Sekolah.
Aku melirik Anit dengan tatapan, "sekarang aku tahu". Anit mengangguk.
"Saya perlu jelaskan semua, Bu. Sebenarnya, tadi..."
"jangan dengarkan dia, Bu!" seru Dinda cepat dengan nada ketakutan.
Bu Kepala Sekolah menggeleng. "Tidak, Dinda. Ibu harus mendengarkan penjelasan yang jelas juga, dari orang yang telah bertengkar denganmu,"
Dinda mendadak lemas.
"Sebenarnya, tadi..." Anit menghela napas sebentar. "saya mengajak Lisha main, Bu..." Oops! Anit menutup mulut. MAIN? Oh god, bukankah tidak boleh main?
Bu Kepala Sekolah tetap santai. "tetap lanjutkan." Ia terlihat tak senang.
"Dan Dinda tidak mau Lisha ikut, dan meleceh-lecehkan Lisha. Menurut saya seharusnya Lisha yang menangis karena Lisha yang diejek, soal bertengkar, kami tidak, Bu. Mungkin Dinda yang membuat bertengkar mulut karena dia lebih dahulu mengejek Lisha," cerita Anit panjang lebar.
"Ehem..." Bu Kepala Sekolah berdeham kencang. "Oke, semua. Siapa yang mengusulkan ide main ini?!" katanya sedikit membentak.
Aku menelan ludah. "K... kata... teman-teman, i... itu usul Dinnn...Ddda, Bbbu," jawabku gemetaran.
"oke. Saya percaya pada kalian, Lisha dan Anit. Dinda yang mengarang-ngarang cerita dan menyalahkan kalian!" ujar Bu Kepala Sekolah. "Dan kalian boleh kembali. Tapi ingat, jangan sampai kalian MENERIMA tawaran teman lain untuk main! Dilarang, ya!" sambungnya.
"Terima kasih, Bu!" ucapku dan Anit berbarengan.
"Ehem..." Bu Kepala Sekolah kembali berdeham. "Dinda, tetap di sini."
Aku dan Anit tersenyum senang.

"Anit, senang, ya, kita gak tersangka!" kataku.
"yaps," jawab Anit singkat. "Kantin, yuk," ajaknya.
"Ayuk," aku mengiyakan.

Dalam perjalanan ke kantin, jalan sangat sepi. Aku mulai merasa tak enak. Tiba-tiba...

"LEPAAAAAAS!" teriakku minta tolong.
"LEPASKAN KAMI!" bantu Anit berteriak.
"Diam!" seru orang dari belakang itu. Ia lalu membekap mulutku. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Tanganku diikat, kakiku ditahan...

Ya, Allah. Tolonglah kami! Siapa mereka!

TO BE CONTINUED...
ZahraRaraD_" target="_blank title="Follow Me on Twitter">